Santri Assalafiyyah Mlangi Juara AKSIOMA

Kabar gembira datang dari Ajang Seni dan Olahraga antar Madrasah (AKSIOMA) se-Kab Sleman. Ajang ini diselenggarakan pada pertengahan bulan Februari di MTs Ngemplak (tingkat MTs) dan Pandanaran (tingkat MA), dimana perwakilan dari MTs dan MA memperoleh raihan-raihan piala yang diimpikan. Masing-masing madrasah mendelegasikan anak-anak didik terbaik guna mewakili lembaga masing-masing untuk beradu kompetensi dan potensi di ajang yang cukup bergengsi.

Para delegasi dari Assalafiyyah datang sebagai perwakilan madrasah rintisan yang baru seumur jagung. Guru pendamping dan murid-murid belum memiliki pengalaman dan mental yang mumpuni di ajang ini. Namun, sebagaimana kata petinju kelas dunia, Muhammad Ali, bahwa “Para juara tidak dibuat di arena. Para juara dibuat dari sesuatu yang ada di dalam diri mereka ” sebuah hasrat, sebuah impian, sebuah visi. Mereka memiliki keterampilan dan kemauan, tetapi kemauanlah yang terbesar. Ya benar, para guru dan murid Assalafiyyah menyadari bahwa mereka hanyalah pendatang baru, new comer; tak memiliki pengalaman dan sejarah prestasi di ajang ini.

Akan tetapi, para guru dan murid Assalafiyyah memiliki hasrat kemauan, impian, dan visi yang membuat percaya diri. Sebagai tim underdog, para guru dan murid Assalafiyyah tidak pernah muluk-muluk berpikir tentang raihan piala dan medali. Mereka hanya bisa menjalani proses berlatih dengan sungguh-sungguh. Guru dan murid Assalafiyyah senantiasa berpegang pada pepatah Arab “man jadda wajada (barang siapa bersungguh-sungguh maka akan menemukan apa yang dicita-citakan)”. Petuah bijak orang Barat juga menyatakan bahwa “How you climb a mountain is more important than reaching the top (proses bagaimana engkau mendaki gunung adalah lebih penting ketimbang mencapai puncak/meraih juara)”.

Yang penting ikhtiyar, mencoba, dan mengikuti proses secara mengalir. Tak perlu terobsesi menjadi juara yang justru akan menyebabkan para murid di bawah tekanan (under pressure). Alhamdulillah. Hasil tidak pernah berkhianat pada proses. Saat pengumuman juara didengungkan, ternyata murid-murid Assalafiyyah meraih prestasi-prestasi yang patut disyukuri. Di ajang lomba Musabaqoh Hifdzul Quran tingkat MTs, Hayelana Fadhila dinobatkan menjadi juara 1 sedangkan Akhmad Khoirun Najib meraih juara 3. Di perlombaan catur, Layla Rohmah meraih juara 2. Di perlombaan tenis meja, Zulfa Nur Rahmah meraih juara 2. Di perlombaan pidato Bahasa Arab, Hija Aqila memperoleh juara 3.

Tim rebana dinobatkan sebagai juara 1, sedangkan Luailik Nabihah menjadi juara 2 pidato Bahasa Jawa di tingkat MA. Tentu raihan tersebut patut disyukuri. Akhirul kalam, teruslah berproses untuk maju dan tetap rendah hati. Semoga ke depan lebih berprestasi.

Yogyakarta, 18 Februari 2017

Click to rate this post!
[Total: 0 Average: 0]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *